TUGAS SEJARAH KELAS XII KURMER 2025


 PERJUANGAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

 

Konferensi Meja Bundar (KMB)

01.  Pada perundingan Linggajati yaitu perundingan Indonesia-Belanda untuk mencari solusi secara damai terjadinya konflik Indonesia-Belanda.  Delegasi Indonesia dipimpin Sutan Syahrir dan Belanda dipimpin Van Mook, dan sebagai penengah adalah Lord Killearn (Inggris).

Mengapa hasil perundingan ini sangat mengecewakan rakyat Indonesia ?

 

02. Wilayah Indonesia berdasarkan perjanjian Linggarjati hanya meliputi Jawa, Sumatra dan Madura. Luas wilayah Indonesia tersebut ternyata semakin dipersempit lagi berdasarkan perjanjian Renville. Meskipun demikian, Belanda terus berupaya untuk mengingkari hasil kesepakatan. 

Sebutkan bukti /wujud pengingkaran Belanda terhadap perjanjian Renville ?

 

03. Pada tanggal 19 Desember 1948 beberapa saat sebelum kota Yogyakarta digempur kolonial Belanda dalam Agresi Militer II, Presiden Sukarno memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Bukit Tinggi Sumatra Barat. Jika Syafrudin mengalami kegagalan, Presiden Sukarno mengantisipasi dengan memberikan mandat yang sama kepada AA Maramis dan LN Palar yang ketika itu sedang berada di India.

      Jelaskan tujuan pemberian mandat yang dikeluarkan Presiden Sukarno terebut ?

 

04.  Pada tanggal 1 Maret 1949 TNI berhasil menguasai ibukota Yogyakarta selama 6 jam.

      Jelaskan makna keberhasilan TNI dalam serangan umum 1 Maret 1949 tersebut ?


05. India dan Australia merupakan negara yang memiliki perhatian besar terhadap perjuangan rakyat Indonesia menegakkan kedaulatannya. Keduanya negara tersebut mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke sidang DK PBB. Berkat perjuangan kedua negara tersebut DK PBB mengeluarkan resolusi.

Sebutkan resolusi DK PBB tersebut ?


06. UNCI merupakan organisasi mediasi (arbitrase) bentukan PBB yang bertugas menangani konflik Indonesia-Belanda. Organisasi mediasi yang merupakan kelanjutan dari KTN.

Sebutkan tugas UNCI di Indonesia ?


07. Sebelum menghadiri KMB, para pemimpin Indonesia RI dan para pimpinan BFO menyelenggakan Konferensi Intern Indonesia (KII).

Sebutkan tujuan  menyelenggakan Konferensi Intern Indonesia (KII) ?


08. Konferensi Den Haag (KMB) merupakan akhir dari serangkaian perundingan-perundingan dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda pada masa revolusi nasional Indonesia. Dampak konferensi tersebut terjadinya perubahan bentuk negara Indonesia.

Jelaskan dampak KMB terhadap bentuk negara Indonesia ?




www.awanputih43.blogspot.com



ALASAN PEMERINTAH RI MEMBENTUK BKR BUKAN TENTARA


Mengapa  Pemerintah  RI  membentuk BKR dan bukan Tentara ?


Presiden  Sukarno dalam pidatonya pada 23 Agustus 1945 menyerukan bekas prajurit PETA, Heiho, dan para pemuda Indonesia yang sebelumnya pernah mengikuti  latihan atau  pendidikan militer untuk bergabung dalam BKR. Salah satu alasan pemerintah tidak  membentuk tentara adalah  agar tidak menimbulkan kecurigaan dan mencegah bentrokan  dengan pihak asing, terutama Jepang yang saat  itu masih  berada di Indonesia. Meskipun telah  kalah  perang,  tentara Jepang  masih  memiliki persenjataan yang cukup lengkap.

Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Meskipun  BKR pada akhirnya dibubarkan dan  diganti dengan Tentara Keamanan  Rakyat (TKR)  pada 5 Oktober 1945, organisasi ini berperan penting  sebagai  salah satu  wadah  perjuangan pada  masa awal kemerdekaan. TKR inilah  yang merupakan cikal bakal TNI yang ada saat ini.

Mengapa pemerintah baru membentuk TKR pada bulan Oktober 1945? Apakah pada saat  itu Jepang sudah  pergi dari Indonesia sehingga pemerintah berani  membentuk TKR? Ataukah ada alasan lainnya yang lebih mendesak untuk membentuk sebuah  organisasi tentara kebangsaan?

Pada masa awal kemerdekaan juga terjadi dua perkembangan penting dalam bidang politik, yaitu pembentukan partai-partai politik dan perubahan sistem dalam sistem kabinet. Wakil presiden Mohammad Hatta mengeluarkan sebuah maklumat pada 3 November 1945 untuk mendorong pendirian partai-partai politik sebagai bagian dari persiapan menyongsong pemilihan umum  pertama yang  dirancanakan akan  dilangsungkan pada bulan Januari 1946. Pemerintah mempertegas kembali  saran  untuk mendirikan partai-partai politik dalam Maklumat  14 November  1945. Maklumat ini juga memiliki arti penting lain, yaitu  berubahnya sistem pemerintahan dengan  adanya jabatan Perdana Menteri sebagai pimpinan kabinet.

Maklumat pemerintah tanggal 3 dan 14 November 1945 perlu dipahami dalam situasi politik global pada masa itu. Selepas Proklamasi Kemerdekaan, beberapa pihak asing menuduh  bahwa  RI adalah  negara bentukan Jepang. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh.  Hatta  juga  dituduh bagai kolaborator Jepang. RI juga dituduh sebagai negara  yang fasis, apalagi pada awalnya PNI ditetapkan sebagai partai negara. Sistem partai tunggal seperti itu seringkali dikaitkan  dengan ciri negara fasis seperti pada masa  Perang Dunia  II. Oleh karenanya, untuk  meyakinkan dunia internasional bahwa RI adalah negara  yang demokratis dan bukan fasis, pemerintah melakukan beberapa perubahan seperti  yang disebutkan dalam kedua maklumat tersebut.

Adanya Perdana  Menteri  sebagai  pimpinan kabinet  seperti  yang disampaikan dalam    Maklumat 14 November 1945 memang tidak sesuai  dengan UUD 1945. Akan tetapi, dalam  situasi  politik  saat  itu, hal ini merupakan adaptasi yang dilakukan oleh RI dan respon  terhadap perkembangan internasional agar  pihak asing,  terutama Sekutu  sebagai pemenang  Perang Dunia II, percaya bahwa RI adalah negara yang demokratis dan bukan  negara  fasis bentukan Jepang. Sebagai negara yang baru  merdeka, RI sangat  membutuhkan dukungan  internasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menghadapi ambisi Belanda  yang ingin kembali  menjajah.



www,awanputih43.blogspot.com